Selasa, 11 November 2014

Pengertian Tari Cublek Cublek Suwung



Tari Cublek Cublek Suweng

                          SMK......................
Tahun ajaran 2013/2014

 

 

 

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
             Sidoarjo, Maret 2014
Penyusun







Daftar Isi












   Budaya Indonesia sangat lah banyak dan Indonesia kaya akan tarian tradisionalnya yang setiap suku atau adat pasti mempunyai tariannya sendiri, disini juga masih banyak yang belum tau tarian di setiap budaya.

Rumusan Masalah

Disini kan banyak yang belum tau tarian daerah, untuk itu kita harus mencari tau budaya di setiap daerah di Indonesia. Disini kita akan menjelaskan sedikit tentang tarian cublek cublek suwung yang terkenal sebagai permainan anak-anak.

Pembahasan

Sejarah Tarian Cublek cublek Suweng                   

Tari Cublek cublek Suweng merupakan tari permainan atau dolanan yang berasal dari jawa timur dan diperuntukan untuk anak TK B yang berumur 5-6 Tahun.
Cublek Cublek suweng merupakan kata kebiasaan atau idium yang digunakan untuk sebuah permainan yang saling tebak, sedangkan kata suweng merupakan sebuah hiasan telinga(anting).

Makna Kata Lagu Cublek cublek Suwung

Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter,
mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere,
sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong,
Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.
Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia.
Cublak-cublak suweng,
Cublak Suweng
artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.
Suwenge teng gelenter,
Suwenge
Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.
Mambu ketundhung gudel,
Mambu
(baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Pak empo lera-lere,
Pak empo
(bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.
Sopo ngguyu ndhelikake,
Sopo ngguyu (siapa tertawa)
Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.
Sir-sir pong dele kopong,
Sir
(hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.

Penutup

    Sebagai penutup, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah berperan dalam terselesaikannya tugas ini. Semoga laporan ini dapat benar-benar memberikan banyak manfaat bagi pembacanya. Thanks for all.

3 komentar: