Polisi Baru Dan Gembong Narkoba
Risky
Ramadanti Sebagai Pecandu Narkoba
Denny Arya A
Sebagai teman Risky
Widiantoro Ragil S Sebagai Komandan Polisi
Lilis Farrikhah Sebagai Penjual jamu (Pengedar)
Widiantoro Ragil S Sebagai Komandan Polisi
Lilis Farrikhah Sebagai Penjual jamu (Pengedar)
Rico Tri
Wardana Sebagai Polisi
Widhi Ananda
S P Sebagai Bandar
Adegan 1
Pada suatu
tempat persembunyian seorang bandar Narkoba sedang terjadi transaksi Antara
Bandar dengan pengedar narkoba.
Pengedara :
Permisi Bos
Bandar : eh
mbak jamu, ada apa mbak ?
Pengedar :
Bos, ada barang yang bisa dijual ?
Bandar : Iya ada nih, barangnya dari Amerika
Pengedar : Pasti suka nih para konsumen !
Bandar : Iya harus suka, harganya agak di naikin dari biasanya
Pengedar : iya Bos
Bandar : Iya udah berangkat sana
Pengedar : Siap Bos !
Bandar : Iya ada nih, barangnya dari Amerika
Pengedar : Pasti suka nih para konsumen !
Bandar : Iya harus suka, harganya agak di naikin dari biasanya
Pengedar : iya Bos
Bandar : Iya udah berangkat sana
Pengedar : Siap Bos !
Adegan 2
Di siang
hari yang terik, 2 Remaja di pos ronda melakukan transaksi narkoba dengan
seorang pengedar narkoba yang menyamar menjadi seorang penjual jamu gendong.
Denny: “Wuh,
gila.... gua gak tahan lagi nih sob!!! Badan gua meriang, perut gua sakit,
kepala gua pusing kayaknya gua mulai sakau dech. Mana langganan kita gak
dateng-dateng lagi.
Risky :
“Bener banget sob, pusing banget kepala gua”
Penjual
jamu: “Jamu...jamu...jamunya mas!!! Jamunya mbak!!!!”
Risky :
“Pucuk dicinta ulampun tiba, yang ditunggu-tunggu akhirnya dateng juga.”
Denny : “Hee
Jeeng lama banget seh ? (Menepuk cucok)
Penjual
jamu: “E...alah mau apa tidak barangnya ini.”
Denny:
“Ssstt... jangan keras-keras nanti ada yang denger transaksi gelap kita.”
Risky:
“Barangnya gimana mbak ?”
Penjual
jamu: “ini barang bagus, impor dari Amerika.”
Risky:
“Cepet keluarin!”
Penjual Jamu
mengeluarkan barangnya.
Denny: “Eh
Ndre, loe yang bayar ya! Gua gak bawa duit,he...he..”
Risky:
“Dasar loe. Nich mbak duitnya!! (ngasih uang ke penjual jamu)”
Penjual
jamu: “Yo kurang toh mas. Masak barang bagus begini ,Cuma dua ratus ribu? Bisa
rugi saya.”
Denny : kurang
berapa seh ?, berapa ?, (sambil ngeluarin dompet kosong)
Risky: “halah,
Nih!!!! Capek gua.gak ada tawar menawar lagi. Tinggal itu duit gua.”
Penjual
jamu: “Ya sudah, terima kasih yo mas. Saya pergi dulu.”
Denny: “Ya
udah, pergi sono!”
Adegan 3
Di kantor
polisi sedang terjadi pemberian tugas kepada polisi baru.
Komandan :
Rico Tri Anda saya tugaskan untuk berpatroli mengadakan Razia
Polisi :
yang di Razia apa pak ?
Komandan :
Razia orang jelek,
Polisi :
kalau razia orang jelek Bapak juga kena razia dong
Komandan :
ya Razia Narkoba lah
Polisi :
Siap pak tugas diterima
Komandan :
ya sudah sana pergi bertugas
Polisi : Siap pak
Polisi : Siap pak
Adegan 4
Sehari-hari
Riski dan Denny menghabiskan uangnya hanya untuk obat-obatan yang dapat merusak
tubuh mereka. Sebenarnya mereka adalah anak-anak yang berasal dari keluarga
terpandang yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Mereka selalu
bolos sekolah dan melakukan pesta narkoba. Tepat saat itu, saat mereka berpesta
narkoba, polisi sedang mangadakan razia.
Risky: “Eh
No, gila mantep banget rasanya. Serasa melayang gua (menepuk Denny)
Denny:
“Bener, nikmat banget.”
Andre: “Eh,
menurut loe bumi nie bulet apa kotak sih? Dari dulu ampe sekarang gak tau-tau
gua bentuk bumi ini apa.”
Denny: “Hii
Jeng bego banget sich loe!! Bumi itu bulet Besar, Buesar, Kayak kamu, iya
kamu(menunjuk salah satu penonton) , anda mengerti? He....he.....”
Risky:
“Pinter juga loe.”
Denny: “Ya
iyalah, gitu loch.”
tiba-tiba
polisi menghampiri mereka
Polisi:
“Priittt.... jangan lari kalian.”
Risky: “ada
apa seh pak (sambil memukuli polisi tersebut)”
Denny: “lawan
yang laki pak ? (menyingkirkan Risky)”
Denny dan
Polisi akhirnya berkelahi
Polisi : Kamu dapat dari mana narkoba ?
Denny : Dari
penjual Jamu pak
Polisi :
Rumahnya dimana ?
Denny :
disana pak ?
Polisi : lah
iya dimana leh ?
Denny :
Bapak nanya aja ndak cape apa pak ?
Polisi :
ndak leh, biasanya aq fap fap 3x sehari leh
Denny : fap
fap itu apa pak ?
Polisi : kok
kepo leh ?, cpet kasih tau dimana ?
Denny :
yaweslah, ikut aq pak
Denny dan
Polisi Rico tiba di Rumah Penjual jamu
Denny : itu
loh pak rumahnya (Menunjuk salah satu rumah)
Polisi
mengetuk pintu
Polisi :
Askum
Penjual jamu
: waslam, loh kamu leh, ada apa ?
Denny : ini
loh ada yang mau ketemu
Penjual jamu
: Siapa leh ?, Bapakmu ta ?
Denny :
amit” mbak punya bapak kayak gini
Polisi :
Kenalin polisi paling ganteng, namaku Rico
Penjual jamu
: weleh-weleh kayak gini ganteng, lah jeleknya gimana pak ?
Ada apa pak ?
Polisi : ini
mbak stok terakhir, saya kesini mau nangkap mbaknya
Penjual jamu
: Loh pak salah saya apa ?
Polisi :
kata dia mbaknya Pengedar narkoba(menunjuk Denny)
Penjual
jamu: “Aduh pak, saya ini ndak tau apa-apa Pak.”
Polisi:
“Kamu anak buah siapa ?.”
Denny:
“Udahlah ngaku aja mbak! Kita udah sama sama ditangkep polisi.”
Polisi :
“Ayo anda lebih baik mengaku saja! Anda jangan bohong!”
Penjual
jamu: “Ya Pak, saya ngaku. Saya suruhan dari Bandar Widhi.”
Polisi :
“Nah sudah terbukti dan kalian harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian.
Kalian harus dipenjara.”
Penjual
jamu: “Jangan Pak, bagaimana nanti nasib anak-anak saya?”
Risky:
“Udahlah!! Berani berbuat, berani bertanggung jawab.”
Adegan 5
Setelah
mendapat informasi dari penjual jamu tempat persembunyiaan sang bandar, Polisi
Riko pun mendatangi tempat persembunyian sang bandar.Dan bertemu sang bandar
yang menyamar.
Polisi :
Selamat siang
Bandar : Siang, ada apa ya ?
Polisi : Anda saya tangkap karena tuduhan dari seseorang dia mendapat narkoba dari anda
Bandar : Siang, ada apa ya ?
Polisi : Anda saya tangkap karena tuduhan dari seseorang dia mendapat narkoba dari anda
Bandar : Loh
ya gak bisa, emang ada buktinya
Polisi : Nanti bisa bicara di kantor
Polisi : Nanti bisa bicara di kantor
Bandar :
Begini saja Anda masuk kerumah cari barang bukti, jika ada Anda bisa menangkap
Saya
Polisi : Oke, akan saya Periksa
Saat Polisi Masuk kerumah Bandar sang Bandar pun melarikan diri. Polisi pun kebingungan
Polisi : Oke, akan saya Periksa
Saat Polisi Masuk kerumah Bandar sang Bandar pun melarikan diri. Polisi pun kebingungan
Adegan 6
Polisi
kembali ke kantor untuk melaporkan tugasnya kepada sang Komandannya.
Polisi :
Lapor pak (Sambil Hormat)
Komandan :
(membalas hormat)
Polisi : Tersangkanya
berhasil kabur pak
Komandan : Oh my god (Kaget alay), kenapa kok bisa kabur ?
Komandan : Oh my god (Kaget alay), kenapa kok bisa kabur ?
Polisi :
Saya tertipu pak (menyesal)
Komandan : Bego kamu, sekarang terima konsekuensinya, siap grak, Hadap serong kiri grak,
Komandan : Bego kamu, sekarang terima konsekuensinya, siap grak, Hadap serong kiri grak,
turun
Polisi :
(melakukan pusp up)
Komandan : Sekarang kamu masukkan ketiga tersangkah itu ke penjara
Polisi : siap pak Laksanakan
Polisi menghampiri ketiga tersangka tersebut dan memasukkan mereka ke penjara. Mereka dipidana penjara 3 tahun karena mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba. Sementara bandar masih menjadi buronan polisi.
Narkoba hanya bisa memberikan kesenangan sementara dan akhirnya hanyalah sengsara di penjara.
Komandan : Sekarang kamu masukkan ketiga tersangkah itu ke penjara
Polisi : siap pak Laksanakan
Polisi menghampiri ketiga tersangka tersebut dan memasukkan mereka ke penjara. Mereka dipidana penjara 3 tahun karena mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba. Sementara bandar masih menjadi buronan polisi.
Narkoba hanya bisa memberikan kesenangan sementara dan akhirnya hanyalah sengsara di penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar